Bupati Dadang Wigiarto dan Wabup Yoyok Mulyadi didampingi kadisdikbud, usai meninjau ruang Dapodik.

Kabupaten Situbondo boleh berbangga dengan kemegahan teknologi aplikasi sistem informasi data pokok pendidikan (dapodik) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Sebab, tidak semua kabupaten/kota yang memiliki aset ini. Bahkan, di Provinsi Jawa Timur, hanya ada di Kabupaten Situbondo.

di Indonesia masih bisa dihitung dengan jari yang menerapkan sistem informasi di bidang pendidikan. Di antaranya, Kabupaten Kebumen, Jateng; Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta; dan Kabupaten Wonogiri, Jateng.

          Untuk di Jatim memang ada beberapa daerah yang memanfaatkan sistem teknologi informasi serupa . Namun, itu tidak diterapkan di dunia pendidikan. Tetapi masih di bidang pemerintahan. Misalnya di Kota Madya Surabaya.

“sistem tersebut fokusnya cukup sederhana. Yaitu, untuk mendukung Situbondo smart society seperti yang akan di wujudkan bupati dan wakil bupati. Tentu itu mutlak dukungan teknologi,” ujarnya.

Sistem ini akan terus diperbaiki. Terutama pada Sumber Daya Manusia (SDM). Fathor mengaku, SDM yang dimiliki masih terbatas. Baru ada satu tenaga yang ahli di bidang IT. Karena itu, ke depan akan lebih fokus pada penyiapan SDM. “Kami butuh sepuluh tenaga ahli agar lebih optimal,” katanya.

Untuk fasilitas lain, sudah tidak ada masalah. Seperti energi listrik yang sudah tercukup. Daya listriknya tidak bergantung pada PLN. “Kita sudah menyediakan mesin genset karena sistem ini tidak boleh berhenti meski satu detik,” ujar Fathor.

Fathor berharap, semua insan pendidikan memanfaatkan teknologi yang dimiliki dengan sebaik-baiknya. Satu atau dua tahun ke depan, dia yakin, manfaatnya bisa dirasakan. “Jangan sampai apriori dengan adanya teknologi,” harapnya. (*)