DISDIKBUD– Penerimaan peserta didik baru (PPDB) khusus lembaga TK Negeri dan SD Negeri tidak perlu dilakukan seleksi. Ini berdasarkan regulasi yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) nomor 14 tahun 2018.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kabupaten Situbondo, Fathor Rakhman mengatakan, tidak perlu seleksi maksudnya, calon siswa langsung bisa diterima. “Tidak ada seleksi dalam bentuk tes atau bentuk lain, seperti wawancara,” ujarnya, 14 Juni 2018.

Dia berharap, ketentuan tersebut dipatuhi semua lembaga. Sebab, ketentuan itu tertuang dalam Permendikbud. Tidak hanya tentang prosedur masuk TK maupun SD yang diatur dalam permen tersebut. Akan tetapi juga mengatur tentang ketentuan masuk SMP maupun SMA.

Fathor menerangkan, khusus calon siswa yang berusia enam tahun terhitung 1 Juli 2018, dan akan masuk ke SD Negeri, terlebih dahulu mendapatkan rekomendasi dari psikolog profesional. Jika ada izin dari psikolog untuk masuk SD, maka bisa diterima. “Jika tidak ada tenaga psikolog, dapat dilakukan dengan cara lain yang sejenis oleh sekolah,” ujarnya.

Fathor menambahkan, secara umum, prioritas masuk sekolah harus dilihat dari tiga indikator. Pertama, harus memenuhi batasan usia masuk sekolah. Kategori kedua, radius rumah calon peserta didik dengan sekolah yang dituju. “Diutamakan siswa yang jarak rumahmnya lebih dekat dengan sekolah,” katanya.

Sedangkan untuk batasan usia siswa, dibuat perangkingan. Fathor berharap, rangking siswa berdasarkan usia hendaknya dibuat terbuka, transparan, dan dipublikasikan melalui papan informasi sekolah. Atau jika mampu, lewat media massa. “Ini harus dilakukan agar para calon siswa yang tidak diterima, bisa mendaftar ke sekolah lain yang juga dekat sebagai alternatif,” katanya.

Indikator ketiga, prestasi akademik dan non akademik. Indikator terakhir ini khusus bagi calon siswa yang akan melanjutkan ke jenjang SMP atau yang sederajat. “Prestasi sangat menentukan, diterima tidaknya,” pungkas