Rata-Rata Mengeluhkan Mahalnya Biaya USBN

Rata-Rata Mengeluhkan Mahalnya Biaya USBN

Rata-Rata Mengeluhkan Mahalnya Biaya USBN

Oleh Root Administrator | Kategori General | 07 Mei 2018 04:37:00

DISDIKBUD – Mahalnya pembiayaan Ujian Akhir Sekolah Berbasis Nasional (UASBN)  menjadi salah satu perhatian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud). Sehingga, pelaksanaannya ke depan harus mendapat perhatian khusus.

      Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Fathor Rahkman menerangkan, rata-rata keluhan sekolah karena mahalnya biaya yang harus dikeluarkan. “Saya sengaja memang berkeliling ke beberapa SD agar tahu secara langsung pelaksanaan ujian. Saya menanyakan bebarapa kebutuhan riil terkait pembiayaan pelaksanaan UASBN,” terangnya usai pelaksanaan UASBN tingkat SD/MI hari terakhir, 5 Mei 2018.

      Dia menjelaskan, dengan masih berbasis kertas, tentu sekolah harus mengeluarkan biaya tidak sedikit untuk menyukseskan pelaksanaan UASBN. Seperti untuk akomodasi, konsumsi, hingga banner yang menerangkan tentang adanya UASBN. “Sekolah harus bekerja keras untuk keperluan itu,” katanya.

      Yang disayangkan, tidak sedikit sekolah yang sempat terkendala biaya. Beruntung, permasalahan tersebut bisa segera teratasi. “Para koordinator Dikbud Kecamatan dan K3SD (Kelompok Kerja Kepala Sekolah) bermusyawarah untuk membiayai kebutuhan yang amat sulit tersebut,” ujar Fathor.

      Terkait pembiayaan tersebut,  akan menjadi bahan evaluasi. Pemerintah daerah melalui Dispendikbud akan mencarikan solusi terbaik. “Tentu kami harus memikirkannya,” imbuh Fathor.

      Dia menambahkan, biaya yang dibutuhkan tidak hanya untuk keperluan akomodasi, konsumsi, maupun banner. Akan tetapi karena pelaksanaanya masih berbasis kertas, diperlukan juga biaya pengamanan, pengambilan naskah soal, pemindaian, hingga pengiriman naskah. “Tentu semua itu diperlukan pembiayaan yang tidak sedikit,” ujarnya.

      Atas dasar itu, Fathor menilai perlu mulai memikirkan agar ujian SD berbasis digital. Dengan tidak menggunakan kertas, otomatis sekolah tidak membutuhkan biaya pengambilan atau pengiriman naskah soal. “Namun perlu persiapan-persiapan. Jelas membutuhkan sarana yang lebih ekstra,” pungkasnya.

      UASBN SD/MI dilaksanakan mulai Kamis 3 Mei 2018 hingga Sabtu 5 Mei 2018. Ada 114 lembaga SD/MI yang mengikuti UASBN. Rinciannya, 32 lembaga SD, dan 82 lembaga MI. Secara umum, UASBN SD/MI berjalan dengan lancar. (*)


Leave a comment: