DISDIKBUD SITUBONDO – Banyak kepala sekolah di Kabupaten Situbondo yang mencoba untuk mengikuti program Kepala Sekolah Penggerak. Namun, tidak semuanya lolos. Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Situbondo, Siti Aisyah menyatakan, hanya 15 orang yang dinyatakan lolos.

Aisyah merinci, total ada 33 kepala sekolah yang ikut. Namun yang dinyatakan lolos baru 15 orang. “Bisa jadi jumlah ini akan bertambah, karena hingga saat ini masih banyak yang mendaftar ke Kemendikbud," ujarnya di sela sela pelantikan kasek, Kamis malam 16 Desember 2021.

Siti Aisyah mengemukakan, sekolah penggerak fokus untuk pengembangan hasil belajar siswa secara holistic. Yakni, dengan mewujudkan profil pelajar pancasila yang mencakup kompetensi kognitif (literasi dan numerasi) serta non kognitif.  “Berupa karakter yang diawali oleh adanya Kepala Sekolah yang unggul,” terangnya.

Kapan program tersebut mulai diterapkan, Siti Aisyah mengaku masih menunggu informasi dari Kemendikbud. Kepala sekolah yang sudah dinyatakan lolos dalam program tersebut, tidak boleh pindah sekolah. “Harus tetap di sekolah itu hingga program sekolah penggerak selesai," kata Aisyah.

Dia menyebutkan, adanya program kepala sekolah penggerak, diharapkan semua kepala sekolah di Situbondo bisa belajar atau meniru semangat dari sekolah penggerak. Tujuannya, untuk meningkatkan mutu pendidikan, yang akan berdampak terhadap meningkatnya IPM. "Semua kepala sekolah harus terinspirasi untuk perubahan peningkatan mutu dan kualitas pendidikan, melalui sekolah penggerak ini," pungkasnya. (*)