DISPENDIKBUD– Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kabupaten Situbondo mengadakan lomba pembuatan video pembelajaran kreatif, 20 Oktober 2020. Pesertanya adalah guru penggerak TK, SD, SMA/MTs negeri dan swasta.

                Kepala Dispendikbud, Ahmad Junaidi menerangkan, sesuai dengan nama kegiatannya, lomba tersebut bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas guru dalam memberikan pembelajaran kepada siswa. Terlebih, saat ini proses belajar mengajar dilaksanakan secara daring. “Kita menginginkan, Situbondo punya guru penggerak yang bisa memajukan potensi sekolah,” ujarnya.

Junaidi mengatakan, selama pembelajaran online di tengah pandemi Covid-19, kebanyakan siswa dibebani dengan tugas. Hal ini berpotensi membuat siswa bosan. Karena itu, butuh kreatifitas dari guru dalam memberikan pembelajaran menarik meskipun tidak melaksanakan belajar tatap muka.

Dia menambahkan, lomba pembuatan video pembelajaran kreatif itu merupakan tidak lanjut dari webinar bertemakan “Penerapan Creative Hypertext dan Hypermedia dalam Pendidikan”. Kegiatan ini kerja sama Dispendikbud dengan kelompok riset Combinatorics, Graphs Theory and Network Tppology (CGANT) Unversitas Jember.

Sekretaris panitia lomba pembuatan video, Vita Ariyani menambahkan, ada 200 lebih video yang terkumpul. Saat ini masih dalam penilaian tim CGANT Unej. “Kita ingin penilaiannya betul-betul objektif,” jelasnya.

Penilaian dilaksanakan secara ketat. Dari proses ini, nanti akan terjaring 10 besar untuk tingkat TK, SD, dan SMP. Setelah itu, CGANT akan menyerahkan kepada tim penilai Dispendikbud. ”Di tim penilai ini, ada unsur pengawas SD, SMP, dan instruktur provinsi,” kata Vita.

Fokus penilain tim Dispendikbud, adalah proses pembelajarannya. Seperti bagaimana guru masuk kelas, pra pembelajaran, kegiatan pembelajaran sampai penutup. “Nanti diambil enam besar. Dari enam besar itu dikirim lagi ke CGANT untuk dicek keaslian videonya,” tambah Vita.

Perempuan yang juga Kepala SD Al-Abror itu memperkirakan, peserta lolos sepuluh besar diumumkan tanggal 25 Oktober mendatang. Dia memastikan, video terpilih merupakan hasil kreatifitas terbaik dari peserta. “Kita tidak menggunakan like, karena like itukan masih bisa dibeli. Jadi murni,” pungkasnya. (*)