Ada yang berbeda dalam perayaan Hari Jadi
Kabupaten Situbondo (Harjakasi) ke-201 tahun ini. Dinas Pendidikan
dan Kabupaten Situbondo menyiapkan acara spesial. Yakni, pawai
kereta kencana Bupati dan Wakil Bupati dan Forkopimda.
Informasi yang diterima, Harjakasi ke-201 ini sengaja
didesain berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Panita ingin
menonjolkan unsur seni dan kekhasan yang dimiliki Kota Santri.
Sehingga, eksistensi Situbondo bisa lebih dikenal oleh masyarakat
luas. Baik di level regional, nasional atau bahkan mancanegara.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadispendibud)
Situbondo, Fathor Rakhman mengatakan, satu kereta kuda akan
dinaiki oleh Bupati dan Wakil Bupati. Mereka akan berangkat dari
gedung pemerintah kabupaten (Pemkab) ke Alun-Alun Situbondo.
Para pejabat pemkab berjalan kaki di belakang kereta mengiringi
keduanya.
“Baik bupati maupun wakil bupati akan mengajak isterinya
masing-masing. Sehingga dalam satu kereta diisi empat orang.
Sementara orang-rang yang mengiringi mereka menggunakan baju
khas Situbondo. Karena memang kita ingin menunjukkan kekhasan
Situbondo secara utuh pada moment Harjakasi kali ini,” ungkap
Kadispendikbud, 14 Agustus 2019.
Selain itu, segenap pejabat forum kepemimpinan daerah
(Forkopimda) juga akan menaiki kereta di belakang Bupati. “Kereta
yang akan digunakan forkopimda jumlahnya enam unit. Jadi kalau
ditambah dengan kereta bupati dan wabub, totalnya ada tujuh kereta
yang akan difungsikan untuk Harjakasi,” ucapnya.
Kata Kadispendikbud, pihaknya sebenarnya ingin menampilkan
kesenian Tari Landhung pada acara Harjakasi. Namun karena
ketebatasan waktu dan bahan, seni yang digaungkan oleh Dewan
Kesenian Situbondo (DKS) itu tidak bisa ditampilkan. “Teman-teman
masih hendak melatih. Itu kan butuh waktu lagi. Jadi mau tidak mau
kami dipending,” ucapnya.