DISDIKBUD SITUBONDO – Capaian vaksinasi di tingkat pelajar masih rendah. Padahal ini diperlukan sebagai salah satu modal untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM). Sebab itulah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Situbondo melakukan sejumlah langkah untuk kepentingan hal tersebut.

Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Situbondo, Siti Aisyah mengakui masih rendahnya vaksinasi tingkat pelajar. Ada berbagai penyebabnya. Namun sebagian besar karena para siswa-siswi tidak mendapatkan izin orang tua.

“Karena besar kemungkinan orang tua siswa-siswi merasa trauma adanya berita-berita hoax, bahwa vaksin itu bisa mematikan. Pengaruh kabar yang tidak bisa dipertanggungjawabkan tersebut tak hanya terjadi di dunia pendidikan. Tapi juga di luar dunia pendidikan. Masyarakat secara umum termakan dengan kabar bohong itu,” papar Siti Aisyah, 02 November 2021.

Menyikapi hal itu, Disdikbud bekerjasama dengan Satgas Covid-19 kecamatan dan desa, termasuk kepala sekolah serta tokoh masyarakat untuk bersama-sama terjun langsung ke tengah-tengah masyarakat. Melakukan edukasi, memberikan sosialiasi serta motivasi bahwa vaksinasi itu aman dan halal.

Selain itu, lanjut Siti Aisyah, pihaknya juga mengirimkan surat edaran terkait percepatan vaksinasi ke masing-masing sekolah untuk disampaikan kepada wali murid. “Cara ini kita harapkan akan membuat semua pihak bisa bersinergi dalam rangka percepatan vaksinasi Covid 19,” ujar perempuan berjilbab tersebut. 

Di menyebutkan, vaksinasi pelajar di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) masih mencapai 33 persen dan tingkat Sekolah Dasar (SD) usia 12 tahun ke atas masih sangat minim. Sedangkan bagi tenaga pengajar capaian vaksinasi hampir 90 persen. Sisanya belum divaksin, karena dalam kondisi sakit. (*)